OPINI  

Impact Hari Perempuan dan Harmonisasi Gender

Aliya Zahra

Foto: Aliya Zahra Founder Setara Perempuan
banner 120x600
banner 468x60

OPINI-Sebelum membahas lebih jauh, tulisan ini akan dimulai dengan refleksi singkat akar sejarah ditetapkannya 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional.

Peringatan ini bermula dari gerakan perempuan di Rusia yang menggelar aksi damai menentang Perang Dunia I pada 8 Maret 1913, dan disusul setahun kemudian pada 1914 perempuan di seantero Eropa menggelar aksi yang sama di tanggal yang sama, yaitu pada 8 Maret.

Lebih komprehensif beberapa masa setelahnya, di era Perang Dunia II, 8 maret digunakan seluruh dunia sebagai momentum advokasi kesetaraan gender. Tanggal 8 Maret kemudian diakui keberadaannya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1975.

Versi lainnya mengatakan, bahwa Hari Perempuan Internasional merupakan dampak dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Partai Sosialis Amerika di New York City pada tanggal 28 Februari 1909, sehingga pada 2011, mantan presiden AS Barack Obama menetapkan bulan Maret sebagai bulan sejarah perempuan.

Adapum dalam kajian gender, jatah satu hari sebagai hari khusus bagi perempuan merupakan kemajuan dari gerakan kesetaraan, hal ini diapresiasi oleh seluruh feminis di seluruh dunia baik laki-laki ataupun perempuan.

Tidak hanya sekedar kegiatan momentuman, peringatan ini merupakan stimulus upgrade strategi gerakan bagi feminis, agar pemberdayaan perempuan secara substansial tetap menjadi pembahasan yang hangat dan tidak dianggap radikal.

Indikatornya adalah sejauh mana pencapaian perempuan hari ini. Secara spesifik, berapa peresentase perempuan yang sudah mengisi ruang-ruang publik? Berapa persentase perempuan yang berani speak up jika terjadi kekerasan dalam rumah tangga? Dan berapa persentase perempuan yang mampu menjadi pelopor pengetahuan?

Melansir dari databoks.katadata.co.id dengan skor Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia pada 2022 mencapai 76,59 poin atau berada di level “tinggi”, dari hal ini masyarakat bisa optimis bahwa perempuan dan laki-laki akan mencapai puncaknya membangun harmonisasi sosial tanpa diskriminasi.

Perempuan Desa dan Metropolis

Sayangnya di tengah tingginya indeks peningkatan pemberdayan gender masih terdapat realitas yang jomplang antara perempuan pedesaan dengan perempuan metropolitan. Masih ada desa tertinggal, pernikahan dini, pendidikan tidak merata di desa terpencil provinsi besar seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera dan sebagainya.

Maka dari hal itu, terlepas dari faktor sosio-kultural, perhatian pemerintah dan pembaharuan dinamika masyarakat harus di masifkan. Hal ini menjadi tugas pembenahan bersama, sebab hanya sedikit sekali perempuan desa yang berdaya ataupun pulang membawa perubahan setelah belajar ke luar kota. Paling memungkinkan mereka justru berduyun-duyun melakukan urbanisasi mencari penghidupan.

Kondisi demikian tentu menjadi ironi, sebab berbicara emansipasi gender tidak ada perbedaan letak geografis atau etnis manapun, semuanya harus berdaya dengan karakteristik masing-masing. Selain itu harus ada gerakan solidaritas women support women untuk membentuk iklim sosial yang ramah perempuan. Kemajuan gender akan dicatat ketika dicapai oleh kelompok besar, bukan perorangan.

Itulah substansi dari peringatan Hari Perempuan Internasional seluruh dunia.

Apa Tugas Perempuan?

Era abad 18 ke belakang jawaban perempuan di kasur, sumur, dan dapur adalah jawaban paling populer. Bahkan awal abad 21 di Indonesia sebagai negara yang notabene patriarki – tugas perempuan di tiga tempat tersebut masih dianggap hal yang pakem dan standar norma sosial.

Revolusi gerakan perempuan yang emansipatif merupakan tonggak sejarah mengembalikan hak perempuan. Maka dari itu, ciri perempuan modern adalah sadar bahwa tugasnya tidak berbeda dengan laki-laki terlepas dari konteks kelamin dan kodrat yang dibawa sejak lahir.

Menjadi perempuan independen, wanita karir, ataupun ibu yang cerdas semuanya sama saja sebagai representasi dari perempuan cerdas. Yang terpenting adalah menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan untuk berakselerasi.

Selamat Hari Perempuan Internasional!

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *