Aksi Premanisme Pelaku Tak Kunjung Ditahan, Raja Hantu Sebut Polsek Bluto Tak Serius

Gambar ilustrasi Aksi pemukulan sumber gambar: tribratanews.kepri.polri.go.id
banner 468x60

Sumenep, madurachannel.com-Pemuda inisial AG merupakan warga Desa Tanah Merah Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep yang mengalami insiden nasib na’as karena dipukuli oleh sejumlah orang tak dikenal tanggal 26/02/2024 yang lalu, hingga saat ini masih belum menemukan titik terang.

Pasalnya, pihak Polsek Bluto selaku Penyidik pemeriksa perkara hingga saat ini belum menetapkan tersangka dan tidak melakukan penahanan terhadap para Terduga Pelaku. Bahkan, para Terduga dikabarkan sering menyatroni tempat kediaman korban menyebabkan korban merasa tidak tenang.

Penanganan perkara yang dilakukan Polsek Bluto itu sebelumnya dinilai aneh oleh Kuasa Hukum korban, Kurniadi, SH. Pengacara yang akrab di dipanggil Raja Hantu ini mengakugeram karena menurutnya, perbuatan para terduga itu merupakan tindak pidana tangkap tangan sehingga seharusnya sudah penyidikan dan penetapan tersangka.

Lain dari itu, Kurniadi mengatakan, perbuatan Para Terduga memenuhi alasan objektif yang diatur dalam Kitab Hukum Acara Pidana (KUHAP) untuk dilakukan penahanan sehingga seharusnya sudah langsung dilakukan penahanan pada saat hari kejadian. Bukan mengulur waktu dan membiarkan para Terduga keluyuran

“Harusnya Para Terduga ditahan ya. Sebab tindak pidana tangkap tangan dan sudah memenuhi alasan objektif untuk dilakukan penahanan”, ucapnya geram Kurniadi kepada wartawan melalui pesan teks whats’App Kamis, (29/02/24).

Kendati demikian, berdasarkan penelurusan awak media ini, penyidik Polsek Bluto sudah melakukan beberapa tindakan, antara lain telah menyita barang bukti pada tanggal 28/02/2024 atau 2 (dua) hari setelah kejadian

Sedangkan pada hari ini, Kamis, 29/02/2023, telah melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap saksi-saksi fakta, antara lain seorang wanita cantik inisial AN.

Adapun, menurut AN, pihaknya dimintai keterangan oleh Polsek Bluto terkait peristiwa pengeroyokan. Dikatakan AN, pihaknya melihat ada 2 orang yang terlibat langsung dalam aksi pemukulan dengan peran yang berbeda-beda.

“SG memukul korban sedangkan RD menarik tangan kiri korban”, terang AN kepada awak media sebagaiman dilansir dari media galaksi.id (29/02/24).

Sementara itu, hingga berita ini tayang, Kapolsek Bluto belum bisa dimintai keterangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *