TOKOH: Jakfar, Sang Insinyur

Muhammad Jakfar saat memberi pandangan pentingnya pelabuhan representatif di wilayah Sapeken. Hal ini disampaikan dalam seminar nasional oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Banggar DPR RI MH. Said Abdullah beberapa waktu lalu. (Foto Istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

SUMENEP, madurachannel.com- Kepala Dinas yang satu ini dikenal santai, low profile, namun visioner. Namanya tak asing bagi masyarakat Kabupaten Sumenep. Sapaannya beragam, mulai dari Pak Jakpang, Jakfar P-U, hingga paling resminya dipanggil Insinyur Muhammad Jakfar, MM.

Berbincang dengan sang Insinyur juga bukan perkara sulit. Selalu membuka ruang diskusi dan menyempatkan waktu. Ya, Kepala Dinas yang satu ini memang dikenal disiplin dan jujur waktu. Mengaku sibuk, bila benar-benar sibuk. Tak mengaku sibuk, bila ada waktu.

“Beremma-beremma. Soal politik ya? Semua tergantung restu Ibu saya. Yang pasti hingga hari ini saya ASN. Tugas saya mengabdi untuk Sumenep sesuai arahan Pak Bupati,” kata Jakfar mengawali perbincangan dengan madurachannel.com.

Saat ini, wacana dan desakan agar Kepala DPRKP dan Perhubungan Sumenep ini maju sebagai wakil rakyat memang santer terdengar. Banyak kepala desa di Kecamatan Sapeken mendorongnya untuk nyaleg. Terlebih, Jakfar yang juga dikenal sebagai “Arsitek Sumenep” itu mulai memasuki masa akhir pengabdiannya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

“30 tahunan saya menjadi ASN, lebih separuh usia saya. Di akhir pengabdian, saya tetep fokus pada kerja-kerja saya, sesuai dengan arahan Bupati Fauzi,” imbuhnya.

Di akhir masa jabatan, pria asal Pulau Sapeken ini bertekad untuk “happy ending”.

“Alhamdulillah beberapa waktu lalu saya juga membuka trip penerbangan baru, rute Sumenep-Jember. Sekarang pun saya masih punya “PR” membenahi penerangan jalan di Sumenep, dan membuat taman di beberapa SKPD,” terang Jakfar.

Wacana majunya Jakfar menjadi bakal calon anggota legislatif memang mengemuka sejak tahun 2022 lalu. Warga menginginkan adanya wakil rakyat yang berlatar belakang birokrasi.

“Memang ada beberapa tokoh Partai Politik di Sumenep yang ngajak saya untuk aktif di Partai dan masuk menjadi bacaleg. Tapi ya itu tadi, saya adalah ASN dan tidak boleh berpolitik. Sekarang saya tetap fokus di pekerjaan saya. Soal rencana nanti, ya nanti,” kata Jakfar.

Setelah mengabdi menjadi ASN, Jakfar bertekad mampu memajukan daerahnya. Hal ini juga telah ditunjukkan saat menjadi salah seorang penanya di seminar yang dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Ketua Banggar DPR RI beberapa waktu lalu.

“Saya memang usulkan pelabuhan bertaraf internasional dibangun di Pulau Sapeken. Karena ini penting. Potensi kami beragam. Ada perikanan, pariwisata, dan lainnya. Jadi pelabuhan representatif dibutuhkan untuk menyokong potensi itu,” terang Jakfar.

Menjelang masa purnanya, Jakfar meminta agar para ASN muda di Kabupaten Sumenep terus semangat mengabdi untuk negeri.

“Bekerja dimana pun, di bidang apa pun, harus ikhlas ditempatkan. Saya juga pernah mengalami masa-masa sulit. Kuncinya harus tetap kerja sebaik mungkin,” pesan Jakfar. (far/red)

 

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *