Berita  

Tawarkan Paradigma Inklusif, Ketua IPNU STKIP; Optimis Diminati Mahasiswa Baru

Keterangan: Ketua PKPT IPNU STKIP PGRI Sumenep saat berorasi menyambut Mahasiswa Baru
banner 468x60

SUMENEP, madurachannel.com, -Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) STKIP PGRI Sumenep lakukan penyambutan Mahasiswa Baru (Maba) pada hari kedua pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Selasa, (10/09/24)

Acara tersebut berlangsung di depan gerbang kampus STKIP PGRI Sumenep sejak pukul 15.00 WIB, yang diikuti oleh seluruh pengurus dan kader PKPT IPNU-IPPNU STKIP PGRI Sumenep. Secara bergantian mereka berorasi menyerukan nilai-nilai Inklusifisme dalam berorganisasi, sembari diiringi lagu-lagu Mahasiswa yang dikumandangkan oleh semua pengurus dan kader yang hadir.

Lebih jelas Bisma Akbar Rabsanjai menegaskan bahwa eksistensi PKPT IPNU-IPPNU di lingkungan kampus selalu adaptif dengan kebutuhan zaman, mengingat Maba hari ini rata-rata adalah Gen-Z yang cenderung trauma pada paksaan maka PKPT hadir sebagai organisasi yang membawa paradigma inklusif dan membuka ruang selebar-lebarnya untuk Mahasiswa berkreasi.

“Gen-Z dikenal sebagai generasi yang kritis, inklusif terhadap keberagaman, dan mencari lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi serta profesional secara alami. Maka kita harus menjadikan organisasi yang adaptif terhadap kebutuhan zaman agar menjadi daya tarik bagi mereka, mengingat beberapa tahun terakhir ini minat mahasiswa terhadap organisasi mulai terdegradasi. Untuk itu kami tetap optimis, ke depan ini PKPT akan menjadi primadona di kalangan Maba. ” Ucap Bisma kepada media.

Ia juga menambahkan bahwa acara penyambutan Maba kali ini bentuk implementasi dari paradigma inklusif dalam berorganisasi, karena mengajak Organisasi Mahasiswa Esktra (Ormek) yang lain untuk sama-sama bergandeng tangan menyerukan kedamaian.

“Penyambutan dengan gandengan tangan ini menjadi komitmen bersama untuk membangun semangat inklusif dan tidak memaksakan afiliasi, melainkan menekankan pada nilai-nilai kebersamaan dan kesatuan dalam keberagaman.

Sementara mahasiswa baru bisa dengan bebas untuk mengenal berbagai ormek secara terbuka dan tanpa tekanan, agar mereka bisa memilih organisasi yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai mereka sendiri.” Pungkas Mahasiswa Prodi PBSI Semester 5 tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *