SUMENEP, madurachannel.com- Berita dan diskusi panas di berbagai Grup media sosial What’s app, tentang rencana Pemkab Sumenep memberi seragam gratis siswa SD/MI, turut menarik perhatian Raja Hantu, sebutan akrab Kurniadi.
Aktivis pendiri Lembaga Pengkajian Demokrasi dan Anggaran Publik (LAPDAP) Madura ini mengatakan, program yang akan menelan dana lebih dari Rp 3 Milyar tersebut memang wajar mendapat perhatian publik. Penyebabnya, sumber dananya berasal dari APBD.
Selain itu, mantan Wasekjend PB HMI ini juga menilai, program seragam gratis ini rawan diselewengkan atau dikorup.
“Ada indikasi awal yang mengarah pada politisasi anggaran untuk kepentingan politik 2024. Dimana program ini ditujukan untuk memudahkan ingatan pemilih untuk tidak memilih pendatang baru,” kata Kurniadi melalui sambungan telepon, Senin (19/12/2022).
Sedangkan potensi korup, menurut Kurniadi tergambar dari skema penganggaran yang dinilai tidak masuk akal alias tidak wajar.
“Harga per seragam dianggarkan Rp 200 ribu rupiah. Sedangkan dalam kenyataannya, harga tertinggi pembuatan seragam di pasaran kan cuma Rp 80 ribu rupiah saja,” imbuhnya.
Menyikapi ini, Kurniadi berharap pemerintah atau dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan dapat memberikan penjelasan yang relevan dan masuk akal terkait anggaran yang fantastis itu.
“Ayo jangan sekedar diskusi. Mari semua pemerhati kebijakan ikut mengawal program ini agar sesuai dengan tujuannya. Jangan sampai jadi ajang korupsi,” pungkasnya. (Adi/Red).