Sumenep, madurachannel.com-salah satu ikon yang tepatnya berada di jantung kota Kabupaten Sumenep tempat yang strategis lurus dengan Masjid Jamik. Ruang Terbuka Hijau tersebut fenomenal dengan sebutan Taman Bunga, hal itu tak lepas dari banyaknya spesies bunga yang tumbuh di areal taman.
Pada umumnya tempat tersebut digunakan masyarakat untuk sekadar singgah bersantai atau bahkan liburan, apalagi di momen-momen tertentu seperti bulan puasa dan malam hari raya atau malam tahun baru, namun tahun ini dibanding sebelumnya terbilang agak sepi.
Salah satu pengunjung Muhammad Fahad, pria usia 30 itu berasal dari Desa Prenduan, menceritakan penilaian dan pengalamannya kepada pewarta selama mengikuti perayaan tahun Baru di taman bunga, termasuk perayaan tahun ini. 2024.
Fahad sapaan akrabnya menyatakan perayaan pergantian tahun 2023 ke 2024 di taman bunga relatif lebih sepi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Malam tahun baru sekarang ini tidak ada bedanya dengan malam tahun baru sebelumnya. Bahkan lebih sepi”, tegasnya kepada pewarta saat dijumpai di taman bunga (01//01/24)
Tidak jauh beda dari itu Alvin mengatakan, menurunnya antusiasme warga untuk merayakan pergantian tahun di taman bunga ini memperoleh tanggapan menarik dari seorang pemerhati budak.
Pria berasal dari Desa Prenduan ini menegaska, meskipun Taman Bunga dihargai sebagai simbol keindahan kota, akan tetapi dinilai mulai ada ketidaksesuaian antara ekspektasi warga dengan realitas model perayaan yang diselenggarakan di tempat ini.
fenomena menurunnya antusiasme warga ini merupakan situasi yang menggambarkan kurangnya perhatian pemerintah daerah setempat, meliputi perlunya memberikan sentuhan baru terhadap Taman Bunga, dan juga mengenai strategi dan konsep pelaksanannya.
“Terkait hal ini, perlu dipertanyakan apakah pemerintah daerah telah memadukan konsep perayaan dengan keinginan masyarakat. Ide penyelenggaraan acara yang lebih personal dan merangkul kebudayaan lokal, seperti pertunjukan musik dan seni khas Sumenep”, tegasnya Alvin kepada awak media dalam suatu forum diskusi santai di warung kopi Sumenep. Selasa (02/01/23).
Alvin juga mengatakan Pemerintah Daerah sudah saatnya mengatur ulang mengenai 2 hal penting. Pertama, strategi pemasaran dan promosi Taman Bunga agar disesuaikan dengan trend yang berkembang. Kedua, mempertimbangkan kembali tentang perubahan lokasi objek perayaan.
“Penting bagi pemerintah daerah untuk merenung tentang bagaimana mereka dapat lebih berkolaborasi dengan masyarakat dalam merancang perayaan yang sesuai dan bermakna”, ucapnya
Sementara itu, hingga berita ini tayang, awak media belum bisa menkonfirmasi Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep.