Sumenep, madurachannel.com-Segenap sivitas akademikai Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumenep.
Menggelar aksi Panggung Demokrasi kritik menyikapi carut marut politik Nasional Indonesia menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Selasa (06/02/24).
Diketahui, diberangkatkan dari Taman Tajamara menuju Kampus STKIP PGRI Sumenep diiringi dengan konvoi, dan orasi secara bergantian setibanya di Kampus Ketua STKIP PGRI Sumenep menyatakan sikap.
Kegiatan tersebut, diikuti oleh seluruh Sivitas Akademika diantaranya Pimpinan, Dosen, Alumni dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) serta Organisasi Kepemudaan (OKP) yang berada di lingkup Kampus .
Salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) STKIP PGRI Sumenep Fathor Rosy, menyampaikan, dirinya antusias terhadap aksi kritis yang dimotori oleh Sivitas Akademika STKIP PGRI Sumenep, menyikapi gejolak yang terjadi di Negara Indonesia.
“Kami harus responsif akan hal itu, karena jika dibiarkan, praktik nepotisme, intimidasi dan segala macam bentuk tindakan lainnya yang merugikan bangsa seakan mau mengembalikan kita lagi ke Rezim Orba dan hal ini bukan harapan kami,” paparnya.
Tidak jauh beda Alumni Prodi PPKn, Moh. Muhlis, mengatakan, seruan moral dan pembacaan petisi dari segenap Sivitas Akademika bersama mahasiswa dan alumni merupakan bentuk kepedulian terhadap masa depan Republik Indonesia.
“Saya berharap seruan moral ini menjadi bagian ikhtiar bagi kita sebagai akademisi dan kontrol terhadap kebijakan pemerintah agar tidak mengkhianati semangat reformasi yang sudah didengungkan selama 26 tahun sampai saat ini,” ucapnya.
Terpisah, Khoirus Soleh, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dalam orasinya menegaskan, situasi politik yang sedang bergejolak mengindikasikan adanya masalah krusial yang harus diatasi secepatnya.
“Kami mengamati belakangan, para elit berlomba membangun dinasti politik, lembaga negara dipasung untuk menyukseskan kepentingannya,” tegasnya.
Mahasiswa yang akrab dipanggil Heros tersebut menilai, situasi demikian mendorong berdirinya otoritarinisme.
“Kami akan terus mendengungkan perlawanan ketika otoritarianisme hidup dan demokrasi dirusak,” tambahnya.
Selanjutnya, setelah orasi secara bergantian, Ketua STKIP PGRI Sumenep, Asmoni, memimpin pembacaan Pernyataan Sikap, berikut isi pernyataannya:
PERNYATAAN SIKAP SIVITAS AKADEMIKA, DOSEN, ALUMNI, ORMAWA DAN MAHASISWA STKIP PGRI SUMENEP
Mencermati dinamika perpolitikan Nasional yang carut marut dan pelaksanaan pesta demokrasi 14 Pebruari 2024 yang sebentar lagi. Maka, kami segenap Sivitas Akademika STKIP PGRI Sumenep, menyatakan sikap:
1. Mendorong semua pihak untuk menjaga kebersamaan dan suasana kondusif demi terwujudnya demokrasi yang sehat, berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
2. Mengajak seluruh peserta pemilu, baik calon presiden dan calon wakil presiden, calon anggota legislatif, dan partai politik untuk bersama-sama menjaga proses demokrasi sehingga berlangsung dengan berlandaskan nilai, norma, dan etika dalam berkampanye.
3. Meminta KPU, Bawaslu dan DKPP sebagai penyelenggara pemilu agar kerja profesional dan sungguh-sungguh sesuai aturan berlaku. Penyelenggara pemilu senantiasa menjunjung tinggi prinsip independen, tranpsaran, adil, jujur, tidak berpihak dan teguh menghadapi intervensi pihak manapun.
4. Mengajak seluruh elemen Masyarakat untuk bersama-sama mengawal demokrasi yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.