Ibu, Puisi D Zawawi Imron

D. Zawawi Imron (istimewa)
banner 120x600
banner 468x60

SUMENEP, madurachannel.com- Puisi berjudul Ibu, karya budayawan D Zawawi Imron menjadi salah satu karya fenomenal si-Celurit Emas.

Puisi ini mengandung paduan haru, semangat dan kecintaan. Puisi ini kerap dibaca dan dibawakan sastrawan di berbagai even lomba puisi tanah air.

Apa makna mendalam yang dikandung bait demi bait puisi berjudul Ibu? Berikut puisi Ibu karya D Zawawi Imron:

Ibu

kalau aku merantau lalu datang musim kemarau

sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting

hanya mata air air matamu ibu, yang tetap lancar mengalir

bila aku merantau

sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku

di hati ada mayang siwalan memutikkan sari-sari kerinduan

lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar

ibu adalah gua pertapaanku

dan ibulah yang meletakkan aku di sini

saat bunga kembang menyemerbak bau sayang

ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi

aku mengangguk meskipun kurang mengerti

bila kasihmu ibarat samudera

sempit lautan teduh

tempatku mandi, mencuci lumut pada diri

tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh

lokan-lokan, mutiara, dan kembang laut semua bagiku

kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan

namamu, ibu, yang kan kusebut paling dahulu

lantaran aku tahu

engkau ibu dan aku anakmu

bila aku berlayar lalu datang angin sakal

Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal

ibulah itu bidadari yang berselendang bianglala
sesekali datang padaku

menyuruhku menulis langit biru

dengan sajakku. (*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *