SUMENEP, madurachannel.com- Malam Selasa adalah waktu yang ditunggu para penghobi keris dan akik di Sumenep, untuk saling bertemu dan bersilaturahmi. Bertempat di sebuah sudut Asta Tinggi, puluhan warga berdatangan ke lokasi sambil membawa koleksi benda pusaka mereka.
Sunarto, Ketua Paguyuban lelang dan bursa pusaka menuturkan jika awalnya acara ini dikemas sederhana. Pertemuan penghobi mulanya digelar di rumahnya. Namun seiring berjalannya waktu, dan makin bertambahnya penghobi pusaka, lokasi kumpul dipindahkan ke kawasan Asta Tinggi.
“Lelang dan Bursa benda pusaka ini digelar pertama kali Bulan Februari lalu. Berawal dari keinginan teman-teman agar memiliki tempat khusus sebagai lokasi diskusi dan jual beli benda pusaka,” terang Sunarto, Selasa dini hari, 23 Mei 2023.
Acara dikemas sederhana. Para penghobi yang datang, bebas melelang barang mereka kepada peserta yang hadir. Harga dipatok mulai dari terendahnya 50 ribu, hingga jutaan rupiah.
“Lelang dan Bursa ini sangat penting. Disini berlangsung perputaran ekonomi. Barang-barang yang dihasilkan para pengrajin keris dapat dijual bebas,” imbuh Sunarto.
Terkait keberadaan lelang dan bursa pusaka ini, Sugiyanto, salah seorang kolektor keris dan akik mengaku senang dan terbantu dari segi penjualan.
“Selama ini kami penghobi pusaka khususnya keris dan akik belum memiliki stand penjualan khusus. Pasar resmi pemerintah juga belum ada. Jadi solusinya berjualan di acara lelang dan bursa ini,” kata Sugiyanto yang akrab disapa Kang Sugik.
Kedepan, Sugiyanto berharap Kabupaten Sumenep yang telah dikenal sebagai Kota Keris, benar-benar memiliki pasar khusus pusaka. Dengan begitu, masyarakat luar Sumenep yang datang ke Kota Keris dapat mudah mengunjunginya saat sedang berburu keris.
“Semoga semangat teman-teman penghobi pusaka dapat didengar Pak Bupati Fauzi,” pungkas Sugiyanto. (red)