Aktivis PMII, Desak Bupati Sumenep, Segera Entaskan Tingginya Inflasi di Sumenep.

banner 120x600
banner 468x60
Foto Istimewa Ach Zainuddin

Sumenep, madurachannel.com-Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sepanjang tahun 2023 mencapai 2,61% (year on year/yoy). Beberapa wilayah tercatat alami inflasi lebih tinggi dari nasional.

“Seluruh kota alami inflasi tahunan, terdapat 50 kota mengalami inflasi lebih tinggi dari inflasi nasional,” ungkap Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (2/1/2024)

penghujung tahun pada Desember 2023, inflasi tahunan atau year on year (y-on-y) Kabupaten Sumenep, Madura, sebesar 5,08 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,82.

Dikutip dari Sumenep go.id Candra menuturkan, tingkat inflasi di delapan Kota IHK Jawa Timur menunjukkan Sumenep sebagai kota tertinggi sebesar 5,08 persen, sedangkan yang terendah adalah Banyuwangi sebesar 2,15 persen dengan IHK sebesar 114,50.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,” tuturnya.

Maka dari itu, Ach Zainuddin selaku aktivis PMII STKIP PGRI Sumenep menyampaikan, Bahwa dalam kepemimpinan Bupati fauzi ada banyak ketimpangan sosial, ekonomi, pendidikan, budaya, lingkungan yang tidak kunjung menemukan titik terang.

Ditambah lagi di penghujung tahun 2023 angka inflasi semakin meningkat menjadi 5.08 persen dengan Indek Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,82.

“Hal ini sebagai bukti nyata ketidakmampuan Bupati dalam menstabilkan sektor ekonomi sehingga angka kemiskinan masih stagnan di peringkat ke tiga se-Jawa Timur,”paparnya.

Dirinya juga mendesak bupati untuk segera atasi tingginya inflasi pada akhir tahun 2023,

“Karena nasib rakyat ada pada tangan pemangku kebijakan, paparnya .

Pria yang akrab di sapa Cak Zen itu menambahkan, dirinya sangat menyayangkan visi bupati yang ingin menciptakan Sumenep sejahtera, karena menurutnya kata sejahtera hanya dapat dirasakan oleh beberapa pihak yang dekat dengan pemerintah.

“Sudah tiga tahun masa kepemimpinan Bupati Sumenep  terkesan terlalu sibuk membuat konten pencitraan, ambisi kekuasaan isunya mau jadi gubernur Jawa Timur.

“Urus saja dulu kota Sumenep yang saat ini masih terkesan  jauh dari kata kejayaan walaupun “Masa Kejayaan” menjadi tagline yang dikoarkan kepada publik. Paparnya

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *