SUMENEP, madurachannel.com- Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS) menggelar study banding pelaksanaan even budaya “Pelangi di Sumenep” dengan pelaksana Malang Flower Carnival (MFC) di Batu, (17/12/2022).
Agus Nandar, pelaksana Malang Flower Carnival (MFC) menyampaikan jika gelaran carnival di wilayah manapun harus berbasis potensi daerah.
” Di Sumenep kan ada musik Tong-Tong. Itu memukau, tidak dimiliki daerah lain. Ada batik dan ukiran juga. Semua ini bisa jadi nilai plus untuk menyedot animo masyarakat,” kata Agus.
Dosen Fashion Universitas Negeri Malang (UNM) ini juga berkisah suka duka membangun Malang Flower Carnival (MFC). “Kami ini yang ketiga. Lebih dulu Jember. Tapi berkat keseriusan, dan kegigihan, akhirnya dikenal Indonesia. Bayangkan coba, dulu kami harus mengganti uang 750 ribu rupiah ke setiap rumah di Jalan Ijen. Sebagai dampak kerusakan taman dan rumput yang diinjak penonton,” sambung pria kelahiran Sumenep ini.
Sementara Ahmad Sa’ie, Ketua KJS berharap study banding ini akan meningkatkan kualitas pelaksanaan Pelangi di Sumenep di tahun-tahun mendatang.
“Memang kami harus mencontoh ke kota Malang. Jadi dengan belajar, akan menjadi gambaran cara membuat even yang lebih bagus dan menarik,” kata Sa’ie yang juga sebagai Jurnalis TVRI Jawa Timur.
Dalam diskusi ringan yang dimoderatori Jurnalis Kompas TV Nur Khalis, digelar sharing pelaksanaan even carnival di berbagai daerah. Veros Afif, staf tenaga ahli Bupati Sumenep bidang Pariwisata menyampaikan jika usulan memadukan musik tong-tong dan busana carnival akan dipertimbangkan.
“Kalau Bupati memang mendukung even budaya yang dapat mengenalkan Sumenep ke masyarakat luas. Insyaallah nanti akan duduk bersama membahas lebih detil pelaksanaan “Pelangi di Sumenep” tahun 2023,” terang Veros yang juga Jurnalis TV One.
Di akhir, Agus Nandar jelaskan bahwa semangat menggelar even harus dibingkis lebih spesifik. “Sudah bagus namanya Pelangi di Sumenep. Tapi, akan lebih memukau kalau di konsep lebih luas dengan merubah nama menjadi Pelangi di Madura,” pungkas Agus Nandar. (dik/red)